Thursday, June 28, 2012

PILIH BOS ATAU PEMIMPIN?

Sekilas mungkin banyak orang yang mengira antara bos dan pimpinan itu sama karena sama-sama memiliki bawahan. Namun ternyata kedua istilah tersebut sangatlah berbeda. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara bos dengan pemimpin :

BOS
1. Lebih suka memerintah tanpa mau tahu apakah bawahan sanggup melaksanakan atau tidak
2. Mengandalkan jabatannya untuk memerintah
3. Menanamkan rasa takut pada bawahan
4. Lebih suka menyalahkan ketika ada masalah tanpa memberikan solusi
5. Mengetahui cara menyelesaikan namun tidak dibagi dengan bawahannya
6. Memanfaatkan orang untuk kepentingannya
7. Mengambil pujian, dengan menunjukkan prestasi-prestasi yang pernah diraih atau dilakukan
8. Memerintah 
9. Mengatakan "Saya" dalam setiap kesempatan apalagi dalam acara rapat atau bertemu dengan orang-orang besar lainnya.
10. Mengedepankan egoisme dalam menghadapi masalah yang terjadi pada bawahan atau masalah kantor

PEMIMPIN
1. Melatih bawahan agar terbiasa melakukan pekerjaan dengan baik, benar, dan tepat waktu
2. Menggunakan niat baik dalam memerintah bawahan
3. Menciptakan antusiasme dan optimisme pada bawahan serta memberikan motivasi sehingga lebih bersemangat dalam bekerja
4. Membereskan masalah tanpa menyalahkan bawahan yang melakukan kesalahan
5. Menunjukkan kepada bawahan bagimana cara menyelesaikan
6. Membangun manusia agar menjadi orang yang berguna bagi orang lain
7. Memberikan pujian pada bawahan atau orang besar lain
8. Meminta tolong
9. Mengatakan "Kita" atau "Kami" dalam setiap kesempatan
10. Lebih bijaksana dalam menghadapi masalah dan mengedepankan pikiran jernih

Nah, kira-kira kalian lebih memilih mana? Tentunya masing-masing bisa menilai apakah atasan yang ada di kantor itu termasuk bos atau pemimpin. Namun demikian, ada juga beberapa atasan yang tidak termasuk kategori keduanya. Kok bisa? Kemungkinan itu disebabkan karena diangkatnya dia menjadi atasan adalah karena faktor keberuntungan, aji mumpung (ada relasi dengan pimpinan puncak), perusahaan kasihan karena sudah lama bekerja di perusahaan namun kinerjanya hanya begitu saja, dan masih banyak sebab lainnya. Berikut ciri-ciri atasan yang tidak termasuk dalam kategori BOS atau PEMIMPIN :
1. Tidak tahu bagaimana cara membagi rata beban kerja pada seluruh pegawai yang menjadi bawahannya sehingga terjadi ketimpangan beban kerja.
2. Tidak pernah peduli bawahannya bekerja apa, ada di mana, bagaimana perilakunya, dan bahkan tidak mau tahu kesejahteraan pegawai. 
3. Tidak bisa mengambil keputusan sendiri, harus dibantu oleh bawahannya bahkan oleh pegawai dari sumber luar sekalipun (outsourcing).
4. Tidak berani menegur bawahan secara langsung apabila terjadi pelanggaran.
5. Tidak bisa mengoreksi kesalahan pada laporan-laporan yang dilakukan bawahan.
6. Memperlihatkan kebenciannya pada pegawai yang tidak disukainya
7. Datang sering terlambat dan pulang sering mendahului
8. Tidak mau berinovasi
9. Tidak pernah memberi motivasi pada pegawai yang kinerjanya menurun, malah membencinya.
10. Lebih suka membanggakan diri dan menjelekkan orang lain
11. Tidak tahu bagaimana memperlakukan pegawai baru
12. Tidak mengerti jobdesk bawahannya
13. Hanya memperhatikan karyawan yang menurutnya sering berhubungan dengannya dan pekerjaannya paling penting.
14. Tidak bisa mengontrol keluar masuknya keuangan.
15. Tidak bisa memberi contoh yang baik pada bawahan.
16. Menunggu ditegur atasan baru melakukan perbaikan.
17. Tidak mengetahui bagaimana kondisi pekerjaan di wilayahnya.
18. Tidak mengetahui kecurangan-kecurangan yang dilakukan bawahan.
19. Tidak teliti dan mudah dibohongi bawahan.
20. Tidak tahu apa yang harus dilakukan dan langsung melemparkannya pada bawahan

Selain ciri-ciri di atas, tentunya masih banyak lagi ciri yang lain. Atasan seperti ini biasanya tidak dihargai oleh bawahan karena ketidakmampuannya dalam memimpin dan mengambil keputusan. Bahkan bawahan malah meremehkan keberadaannya karena mudah dibohongi. Penghormatan yang dilakukan hanya sebatas karena statusnya sebagai atasan. Jika atasan tersebut tidak ada di tempat, bawahan merasa sangat senang dan bebas.

Jadi, tidaklah mudah untuk menjadi seorang atasan yang bisa sekaligus menjadi seorang pemimpin bagi bawahannya, karena seseorang biasanya akan lupa dengan visi-misinya saat sudah memegang jabatan yang tinggi. Untuk itu, mari sejak dini kita tanamkan sifat kepemimpinan pada diri kita agar kelak jika Tuhan memberikan kita kesempatan berada di atas, dapat menerapkan sifat kepemimpinan tersebut tanpa memandang jabatan yang melekat.

No comments:

Post a Comment